Sabtu, 19 Januari 2013

Cita-cita Impian dan Harapan

Diposting oleh Unknown di 17.09 0 komentar


Cita-cita, pasti  semua orang memiliki cita-cita sejak kecil entah cita-cita hanya sekedar iseng atau pun cita-cita yang ingin sekali di wujudkannya di masa depan. Cita-cita sangat memotivasi seseorang untuk menjadi apa yang dia inginkan di masa yang akan datang. Cita-cita ini berasal dari mimpi-mimpi yang ingin di wujudkan. Misalkan, ada anak yang sewaktu kecil dia ingin menjadi dokter, polisi atau pilot. Tapi cita-cita ini tidak selalu terwujud di kemudian harinya.
Cita-cita adalah sebuah mimpi atau harapan yang ditanam sejak masa kanak-kanak. Cita-cita pada umumnya dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, dorongan diri sendiri maupun dari luar, dan sebagainya. Dalam bercita-cita seharusnya tidak terlalu mendalam atau fanatik, karena jika cita-cita tersebut gagal dipenuhi dapat berdampak buruk terhadap psikologis seseorang.
Semua orang pasti memiliki cita-cita menjadi orang yang berhasil, berguna bagi agamanya, nusa dan bangsa. Terserah pada diri kita, akan menjadi apa nantinya. Usahalah yang akan menjawab mimpi dan angan-angan kita itu.
Cita-cita sewaktu kecil, dapat kapan saja berubah, jika sewaktu kecil dia ingin menjadi dokter bisa saja  setelah dewasa dia menjadi pegawai kantoran. Cita-cita itu di wujudkan dari bagaimana kita menanggapi sesuatu dengan sungguh-sungguh dan benar-benar. Karena hanya dengan tekad yang kuat dan berusaha sekeras tenaga insya Allah cita-citu itu bisa di wujudkan. Jangan peduli terhadap orang yang mencibir, menganggap rendah kamu. Buktikan kepada mereka bahwa kamu mampu mendapatkannya, mampu menjadi apa yang kamu impikian cita-citakan sewaktu kecil.
Jadi, cita-cita, impian dan harapan itu hanya dapat di gapai dengan kerja keras dan kesungguhan. Semua tidak akan kita gapai jika menyepelekan sesuatu kecil, karena sesuatu yang besar itu berasal dari yang kecil. Harus berusaha semaksimal mungkin dan jangan mengecewakan orang tua di rumah yang selalu mendoakan dan selalu berharap yang terbaik untuk anaknya.








Tanggung jawab anak kepada orangtua

Diposting oleh Unknown di 17.07 0 komentar

Semua orang pasti memiliki rasa tanggung jawab, entah itu tanggung jawab terhadap orangtua maupun terhadap apa pun yg dia lakukan. Jika orang itu telah dewasa maka dia akan berfikir betapa pentingnya arti tanggung jawab tersebut.
Tanggung jawab itu sendiri yaitu sebuah kewajiban yang harus kita tanggung dan dipenuhi. Kewajiban itu telah kita pilih bahkan sudah dikodratkan kepada kita, maka kita harus mentaati dan melaksanakan semua peraturan dan juga akibat dan konsekuensinya yang telah kita langgar tersebut.
Bagaimana kita membalas tanggung jawab yang sudah dilakukan orang tua terhadap kita yaitu dengan menjadi anak yang baik, berbakti dan tidak mengecewakannya. Betapa besar kasih sayang yang dia berikan kepada anaknya. Dan tidak sedikit pula biaya yang mereka keluarkan untuk kebutuhan anaknya tersebut.
Hormatilah kedua orangtua kita, bersikap santunlah pada mereka. Maka kita sebagai anak harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk menjadi orang sukses seperti apa yang kedua orangtua kita harapkan. Kita harus bertanggung jawab terhadap orangtua seperti beliau memperlakukan kita sejak lahir dan merawatnya hingga tumbuh dewasa dan menjadi seseorang di kemudian hari.
Maka, kita sebagai anak harus memegang tanggung jawab penuh terhadap orangtua kita di masa tua mereka nanti, memenuhi segala kebutuhannya. Balas budi terhadap apa yang mereka telah berikan kepada kita. Itu meruapakan  salah satu tanggung jawab anak kepada orangtua.
Jika kita sebagai anak memenuhi tanggung jawab, sebagai konsekuensinya kita dapat membahagiakan orang tua kita, mendapat pekerjaan yang layak, bahkan gaji yang cukup untuk membalas pengorbanan yang sudah dikeluarkan orang tua kita selama kita hidup dan mengenyam bangku sekolah. Tanggung jawab hanya dapat ditemukan oleh diri kita sendiri, bukan dari orang lain. Jadilah orang yang bertanggung jawab.


 

RIZKI ANGGRAENI FARADILA Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei