Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori,
keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. Tapi, menurut kebanyakan
teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang
adil. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,
dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan
pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas.
keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
Setiap kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas nya pasti
pernah mengalami perlakuan yang tidak adil. Jarang sekali kita mengalami
perlakuan yg adil dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Dimana setiap diri
manusia pasti terdapat suatu dorongan atau keinginan untuk berbuat jujur namun
terkadang untuk melakukan kejujuran itu sangatlah sulit dan banyak kendala nya
yang harus di hadapi, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga
bahkan sikap moral.
Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat menghasilkan
kreatifitas dan seni tingkat tinggi, karena ketika seseorang mendapat perlakuan
yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan
perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Dan dengan cara itulah yang dapat
menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis,
menulis dalam bentuk apapun hingga bahkan membalasnya dengan berdusta dan
melakukan kecurangan.
Orang
miskin sekarang sulit mendapatkan keadilan ?
ini
salah satu kisah nyata nya:
Ini kisah seorang bapak yang mencari keadilan demi anaknya.
Pada 1993, anak Indra Azwan yang bernama Rifki Andika (ketika itu berumur 12
tahun) ditabrak saat akan menyeberang jalan di Malang oleh seorang polisi, Joko
Sumantri. Rifki tewas. Tapi Joko lolos dari jerat hukum. Kenapa bisa lolos?
Kasus dianggap kedaluwarsa, yakni melewati waktu 12 tahun. Kasus
itu memang baru disidangkan 15 tahun kemudian.
Pada 2010 Presiden SBY memberikan uang duka sebesar Rp 25
juta dan sekaligus berjanji akan membantu membongkar kembali kasus kecelakaan
yang mengakibatkan anaknya, Rifki Andika, tewas.
Tapi janji hanyalah janji. Kasusnya beku sampai sekarang. Oleh karena itu Indra berniat mengadukan masalah ini ke Tuhan Yang Maha Bijaksana. Indra menyiapkan paspor dan visa untuk berjalan kaki ke Tanah Suci untuk berpasrah diri. Ia akan berjalan melalui Palembang, Dumai, Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Pakistan, Iran, Kuwait, Riyadh, hingga ke Mekah
"Keadilan itu cuma untuk orang kaya, bukan rakyat miskin," kata Indra saat ke Jakarta pada 2010.
Sumber : http://arfanart.wordpress.com/2012/06/13/manusia-dan-keadilan/
0 komentar:
Posting Komentar